Pada dasarnya nilai estetis antara seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi itu sama. Oleh karena itu kita perlu melihat nilai estetis atau nilai estetika itu secara umum. Nilai estetis dapat terbentuk karena pengalaman seseorang mencerap nilai estetika pada suatu karya seni rupa.
Nilai estetika dapat kita lihat melalui pendekatan: 1) Unsur seni: seniman, karya seni, masyarakat (pengamat atau penikmat), 2) Mimetik: sejauh mana karya berhubungan dengan kenyataan, 3) Ekspresif: sejauh mana karya mengungkapkan isi hati penciptanya, 4) Struktural: sejauh mana karya merupakan suatu kesatuan dengan strukturnya sendiri.
Nah, sekarang apa yang kamu ketahui tentang nilai estetis seni rupa dua dimensi. Jadi nilai estetis adalah nilai suatu keindahan yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi. Keindahan sendiri tidak hanya dilihat dari bentuk dan hasil karya seni rupanya tetapi juga kita dapat melihat keistimewaan karya tersebut dari ungkapan pencipta karyanya.
Nilai estetis sebuah karya seni rupa bersifat obyektif dan subyektif. Nilai estetis sebuah karya seni rupa bersifat obyektif ketika karya tersebut dinilai apa adanya atau sesuai keadaannya, sedangkanNilai estetis sebuah karya seni rupa bersifat subyektif ketika karya seni rupa tersebut dinilai sesuai selera penikmatnya atau sesuai selera masing-masing. Nilai estetis subyektif juga terjadi karena adanya perbedaan pengamatan setiap orang melalui titik-titik estetis sendiri.
![]() |
gambar disalin dari Pinterest |
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung, terus dukung kami, jangan lupa klik iklan sebagai tanda kunjungan. Mari saling menghargai.