Dukaku adalah senyum
Senangku adalah bersama
Diamku adalah tidur
Sukaku adalah rindu
Marahku adalah pergi
Aku tak tahu mengapa sulit
Diri mengungkap kesedihan
Bukan karena tak punya sedih
Namun masih banyak sedih, tersembunyi
Mungkin diri masih suka menanam sedih sendiri
Senang membawa sedih pada sajadah
Sujud mohon ketegaran
Meski tak begitu tegar
Meski air mata berlinang sunyi
Di antara do'a dan kenyataan
Sahabat
Sungguh kalian layak diperjuangkan
Sahabat
Sungguh kalianlah penghibur
Meski kututup dukaku
Engkau menemukannya
Senyum dan tawa terselip di antara paksaan
Dukaku, dukamu
Namun aku selalu menutup
Di atas sajadah kubersimpuh
Engkau cari rahasia itu
Aku bangga padamu sekalian
Di atas bulan merah
Aku bersaksi
Kalian adalah saudara sebenarnya
-Ditulis saat gerhana bulan, 8 Oktober 2014-